Menurut laporan akbar www.tribun-medan.com, Yanthi meninggal dunia pada tanggal 8 Februari 2016 pukul 14.00 WIB, dua hari setelah melahirkan bayinya.
Menurut jurucakap hospital Pirngadi Medan, Edison Perangin-angin, punca Yanthi meninggal dunia bukan disebabkan kesilapan pihak mereka.
Yanti selamat melahirkan seorang bayi lelaki dengan berat 1,5 Kg. “Posisinya waktu masuk sudah mau melahirkan. Tetapi keadaan si ibu sudah buruk. Rupanya dia kesadaran menurun,” katanya.
Tulisnya,
"ya allah , berikan mereka hukuman yg setimpal dengan perkataan mereka
istri ku meninggal bukan karna keracunan cream pemutih wajah
dy meninggal krna engkau tlah memanggil nya
aku percaya tuhan , ini smua cobaan buat ku
tpi smakin bnyak yg memfitnah almh. istri ku , semakin bnyak jg cobaan yg hrus aku hadapi saat ini fikiran ku gelisah , krna ank ku kondisi nya memburuk
dan kegelisahan ini bertambah , stelah aku melihat berita tdak mengenakan yg terjadi kepada almh. istriku sayang sabar ya , biar aja yg maha kuasa yg membalas manusia2 sperti mereka. aku mencoba mengikhlas kan , tp aku tdak akn pernah memaaf kan."
Setelah selesai bersalin, Yanthi dirawat di wad ICU selama 2 hari kerana keadaannya yang lemah. Namun pada 8 Februari pukul 14.00(WIB), Yanti meninggal dunia.
Isteri Afrizal, Nur Yanthi Nadhinna dilaporkan mengalami keracunan sejak usia kehamilannya 1 minggu hingga 8 bulan, hingga janin yang dikandung isterinya turut dijangkiti.
Menurut kenyataan Afrizal itu, dia MENAFIKAN isterinya mengalami keracunan kehamilan akibat penggunaan krim pemutih wajah.
via
Afrizal
medan.tribunnews.com